Claudhy Fitria. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Revolusi & Bisnis Musik yang Sedang Ke Arah Positif

Seperti yang kita tau, saat ini industri musik sedang kewalahan menghadapi era arus globalisasi. Dimana teknologi bebas informasi memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kemudahan serta kecepatan dalam mendapat informasi.
Termasuk kemudahan untuk mengunduh lagu-lagu selama ada alat pendukungnya.

Permasalahannya, era globalisasi ini juga membentuk masyarakat yang cenderung praktis, dimana ada akses untuk mendapatkan sesuatu hal yang gratis, buat apa lagi bayar?
Tulisan ini bertujuan mencari solusi dalam problematik digital musik, maka: mari kita uraikan permasalahan ini.
# Sejarah bisnis musik:

Sebelum adanya tekhnologi perekam produksi massal, musisi mendapatkan keuntungan dari konser-konser yang hanya dapat dinikmati oleh komunitas kecil (eksklusive) , kita bangsa Asia belum mengenal musisi eropa seperti Mozart , Beethoven atau Bach. Begitu juga sebaliknya. hal ini terjadi karena belum ada teknologi yang mendukung.
Era industri musik :

Saat terciptanya alat perekam massal, maka musik menjelma menjadi industri musik, dimana musik mampu diproduksi secara massal. Dengan seiring lajunya ekonomi dunia yang pesat era abad 20, maka terjadilah revolusi aliran-aliran musik. Karena para penikmat musik tidak hanya terbatas, namun menjadi musik masyakat yang tak terbatas. (folks music)

Maka untuk mendukung industri ini, diperlukan broker/ perantara, agar musisi bisa memproduksi kepingan karya mereka (berbentuk LP, kaset dan terakhir CD) Diperlukan broker yang memiliki modal investasi, untuk produksi dan merekam karya mereka. Broker inilah yang kita sebut label.
Maka terciptalah sebuah harga produk per keping CD  (royalti , modal dan keuntungan broker/label+ paja)  namun dengan era industi musik ini tercipta beberapa intrik dan masalah.

Faktor kelemahan industri musik :
# Para label tidak mampu membendung pembajakan karya lewat kaset atau CD. Justru mereka ikut mendukung pembajakan ini dengan menjual kaset/ CD kosong di toko musik mereka
# Para label mengalami masalah, saat sejumlah artis yang dibawah naungannya mengalami kegagalan dalam penjualan. Maka agar label tersebut tidak mengalami kerugian, dipakailah sistem subsidi. Dimana artis yang memiliki daya jual tinggi diambil haknya , untuk menutupi kerugian perusahaan.
Suatu hal yang tidak pantas dan tidak adil bagi para musisi. Bahkan dalam beberapa kasus, para label juga menuntut pembagian keuntungan dari setiap konser para musisi.
# Kelemahan lainnya adalah , para label cenderung tidak berani untuk mengambil resiko dalam mempertaruhkan modal mereka. Maka mereka hanya menaungi musisi yang sesuai dengan jenis musik yang aman, yang mereka sebutkan "musik trend" terjebaklah selera musik para konsumen, karena tidak adanya inovasi musik baru. Maka konsumen akan mendengarkan musik yang disuguhkan saja.
Alternative industri musik :
Namun tetap ada jalan lain bagi para musisi yang mau berkarya, dengan adanya perusahaan label baru yang cenderung berani ambil resiko. Para musisi yang tidak masuk kualifikasi "musik trend" para label besar (major label) , label kecil lah yang mau memfasilitasi, lebel kecil yang kita sebut "underground label / indie label".
Namun underground label juga memiliki kelemahan.
# Karena keterbatasan modal mereka untuk mempromosikan karya musisi, maka musik trend tetap dikuasai oleh major label. Adalah prinsip yang mendasar bahwa: konsumen umumnya hanya akan tertarik dengan musik yang sering mereka dengar.

# Kelemahan lain adalah, prinsip bisnis bahwa underground label saat menjelma menjadi besar, mereka akan melakukan gaya yang sama (cara major label). Maka inovasi dalam bermusik tetap stagnan, musisi sulit untuk mengekspresikan jiwa seninya dalam bermusik.
Era digital :
Memasuki abad 21, dengan adanya teknologi yang serba praktis. Para musisi mampu merekam karya mereka melalui laptop atau home studio, ketergantungan para musisi terhadap label perlahan akan hilang. Bahkan para musisi di era digital dapat mempromosikan karyanya melalui situs-situs yang ada.
Faktor dilematis :
Namun dengan era kemudahan akses, masyarakat yang cenderung praktis pun dapat memiliki karya mereka secara gratis. Maka para musisi merasa tercedera atas hak karya mereka. Inilah hambatan dari arus era globalisasi.

Solusi :
Untuk mencari solusi alternative, kita harus bisa melihat peluang yang ada. Bagaimana andaikan ada situs yang memberikan akses bagi para konsumen untuk tetap mengunduh secara gratis, namun pemilik web tersebut tetap mampu membayarkan royalti ke para musisi yang berada di situs mereka?. Bila hal ini terjadi , maka situs mengunduh gratis menjadi bisnis yang legal, karena tetap membayarkan hak royalti terhadap musisi.
agar tidak terjadi lagi kasus seperti situs napster yang mengalami tuntutan hukum oleh para musisi. Karena situs tersebut mendapat keuntungan dari karya orang lain.
Bagaimana caranya agar situs mampu membayarkan royalti dan menjadikan situs tetap legal?

Bisnis digital :
Bisnis web ini bisa kita sebutkan wadah/ media bagi perusahaan advertising untuk mengiklankan produk mereka, karena kecendrungan masyarakat praktis yang menghabiskan lebih banyak waktu di depan komputer dibandingkan TV.
Orientasi advertising lebih memilih promo produk mereka ke media digital. Inilah sumber pemasukan dari bisnis web. Selama web tersebut dikunjungi oleh banyak orang perharinya, komunitas local maupun global, maka advertising akan mempromokan produk mereka via digital.
Dari pemasukan inilah yang dapat dibayarkan oleh bisnis web terhadap para musisi. Agar dapat mampu mengakomodir sikap konsumen yang memilih unduh gratis. "mutual simbiosisme"
Code of conduct :
Tentu ada syarat-syarat tertentu untuk bagaimana para musisi mendapatkan hak nya.
Misal: pembagian royalti efektif berdasarkan jumlah minimal berapa banyak karya mereka yang diunduh. Maka para musisi mendapatkan data yang aktual atas haknya dan inovasi musik akan berkembang dengan sendirinya. Juga akan berkembang dengan code of conduct lainnya secara legal.

Revolusi musik :
Karena web bersifat global, maka sebuah karya dapat didengarkan oleh konsumen global. Tanpa batas asal musisi, aliran, tampilan, musik trend. Yang sebelumnya menjadi hambatan untuk berekspresi dalam bermusik.
Kualitas musik dinilai oleh kekuatan musik itu sendiri. Jebakan musik trend versi major label otomatis hilang, karena yang menentukan adalah konsumen langsung. Dampaknya, musisi akan menemukan kebebasan dalam berkarya, dan selera masyarakat tidak terjebak dengan suguhan yang monoton. Musisi menemukan kemerdekaannya dalam bermusik!
Kesimpulan :
Bahwa era industri musik konvensional akan perlahan tergantikan oleh era bisnis digital. Waktu yang akan membuktikannya.

Bagi kacamata bisnis : web digital free download ,adalah bisnis yang efesien, karena tidak perlu mengenal seluruh musisi yang masuk dalam fitur web nya, musisilah yang memasukan karya mereka ke web tersebut, atau para situs web bisa mencari dari sumber melalui situs local dari tiap negara  (virtual global music bisnis)

Musisi pun merasa aman dalam mendapatkan data, berapa banyak jumlah musik yang diunduh. Maka era digital bukan lagi menjadi ancaman bagi para musisi.

Dengan adanya kemudahan bagi para konsumen untuk dapat mengoleksi lagu dari karya para musisi.  Toko musik akan tergantikan dengan alat (gadget ) yang punya fasilitas download. "Dimana ada laptop, disitulah bisa mengoleksi lagu".
Para pemilik situs tentu akan menggunakan berbagai inovasi agar semakin banyak orang yang mengunjungi situs mereka, demi memperoleh sumber pemasukan dari media advertising, yang akan mempromosikan produk -produk mereka.
Berbagai inovasi akan di lakukan untuk mendukung revolusi musik ini.
Bukankah memang musik adalah seni kreatif ? dengan fakta ini, musik akan menemukan kejayaannya kembali.
Teruslah mengekspresikan jiwa musik kita, karena masa depan musik akan berpihak terhadap musisi yang berkarya atas jiwa seninya . Bukankah ini adalah impian semua musisi?
Mari kita berharap dan menunggu akan datangnya era REVOLUSI MUSIK GLOBAL, khususnya di INDONESIA.

VIVA LA VIDA MUSIC

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar